Monday, November 12, 2007
Akhirnya....
Dulu,
Kau pernah bertanya
mengundang sekeping hati ini,
untuk menjadi milikmu
Dan aku
hadir bersama harapan
agar kau tidak mempersiakan diriku.
Pernah juga kau bertanya
Apa aku tidak menyesal memenuhi permintaan mu?
Lantas aku tersenyum,
dan kau tahu ertinya...
Tapi,
Seperti dongengan rakyat,
si pengail dan putri bongsu
yang telah hilang baju lelayangnya,
Itulah dirimu dan diriku
Dan aku tahu noktahnya di sini.
Kini,
Kau kembali
Membuka tirai Hikayat Malim Deman
Mencari kekasih yang telah dikecewakan,
Kau memujuk hati ini agar menjadi milikmu,
Lantas aku bertanya,
Kemanakah cinta mu selama ini?
Aku tahu
Penyesalan itu ada di rongga dada mu
Hati ini berbisik,
"untuk apa menyesali cinta yang tak pasti
kerana hari ini ia akan kembali
esok ia akan pergi....
hilang dalam kekesalan yang tak sudah.....
Bila kau bahagia dengan insan lain kau tak pernah mencari ku...bila hatimu dilukai..kau mula ingat akan cinta kita yang dulu...namun satu yang harus kau tahu ...aku bukan boneka.
Kau pernah bertanya
mengundang sekeping hati ini,
untuk menjadi milikmu
Dan aku
hadir bersama harapan
agar kau tidak mempersiakan diriku.
Pernah juga kau bertanya
Apa aku tidak menyesal memenuhi permintaan mu?
Lantas aku tersenyum,
dan kau tahu ertinya...
Tapi,
Seperti dongengan rakyat,
si pengail dan putri bongsu
yang telah hilang baju lelayangnya,
Itulah dirimu dan diriku
Dan aku tahu noktahnya di sini.
Kini,
Kau kembali
Membuka tirai Hikayat Malim Deman
Mencari kekasih yang telah dikecewakan,
Kau memujuk hati ini agar menjadi milikmu,
Lantas aku bertanya,
Kemanakah cinta mu selama ini?
Aku tahu
Penyesalan itu ada di rongga dada mu
Hati ini berbisik,
"untuk apa menyesali cinta yang tak pasti
kerana hari ini ia akan kembali
esok ia akan pergi....
hilang dalam kekesalan yang tak sudah.....
Bila kau bahagia dengan insan lain kau tak pernah mencari ku...bila hatimu dilukai..kau mula ingat akan cinta kita yang dulu...namun satu yang harus kau tahu ...aku bukan boneka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
buli tahan ni puisi ni..huhu..
kadada ma ungu..sekali sekala merialisasikan impian mahathir untuk berjiwa seniman...he
kikiki untungnya negara punya rakyat berjiwa seni macam ko ni..good try bilang urg kg kami!hahaha
eri noh umbalan ngawi kad momogun..ngah sia tiru gia dari puisi c jain ni...klu dia limpas di rumah kmi dulu2,selalu dia puisi ngah sia salin d...he
Post a Comment